Di tengah padatnya
aktivitas sehari-hari yang menyita banyak waktu, ditambah dengan beban
hidup yang menumpuk, belum lagi kehidupan masyarakat modern yang penuh
dengan permasalahan serta masih banyak persoalan-persoalan lainnya
membuat banyak orang menjadi rentan terkena stres.
Stres erat kaitannya dengan tekanan hidup yang semakin hari semakin
tinggi. Secara sepintas, stres terlihat sederhana, tapi akibatnya cukup
serius bahkan dalam kondisi tertentu bisa berujung pada kematian. Stres yang dialami setiap orang memiliki dampak yang berbeda-beda.
Hal itu tergantung pada kemampuan masing-masing individu dalam
menghadapinya.Tidak jarang mereka yang ingin menghilangkan stres cukup dengan
memanjakan diri seperti pergi ke salon, jalan-jalan atau berlibur untuk
menenangkan pikiran. Tapi, banyak juga di antara mereka yang justru melampiaskannya dengan
menggunakan obat penenang, obat-obatan terlarang, minum minuman
beralkohol, merokok atau hal-hal lainnya yang dianggap dapat
menghilangkan stres namun sifatnya hanya sementara.
Apakah hal-hal yang sifatnya sementara tadi dapat menghilangkan atau
mengatasi stres? Tentu saja tidak. Justru sebaliknya, hal-hal tersebut
hanya akan membuat tubuh menjadi rusak dan stres makin bertambah. Inilah
tahap di mana stres mulai mempengaruhi mental seseorang. Apabila tidak
ditangani dengan baik, tentu saja dampaknya akan semakin buruk lagi.
Ada banyak sekali perubahan yang terjadi pada seseorang yang menderita stres.Secara umum, stres bisa mengakibatkan perubahan fisik atau organ bagi penderitanya.Selain itu, stres juga berpengaruh terhadap psikologis seseorang,
seperti selalu merasa cemas dan tegang dengan kapasitas yang berlebih,
mudah jenuh, kurang berkonstrasi, selalu berprasangka buruk, mudah drop
dan masih banyak lagi.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah 5 bahaya stres terhadap fisik dan psikis seseorang:
- Sering Sakit Kepala. Hampir semua orang pernah merasakan sakit kepala. Ada banyak sekali
faktor yang menjadi penyebab seseorang terkena sakit kepala, salah
satunya karena stres.
Tidak hanya itu, biasanya sakit kepala yang disebabkan stres dibarengi dengan leher yang kaku. Hal ini terjadi karena reaksi dari stres akan memacu jantung untuk berkontraksi menjadi lebih keras dan meningkatkan tekanan darah.
Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan yakni sakit pada bagian kepala dan leher terasa kencang. Untuk sedikit meringankan sakit kepala usahakan tidur yang cukup, banyak minum air putih, lakukan latihan pernapasan atau melakukan pijatan sederhana pada kedua pelipis dilanjutkan ke arah dahi secara berulang-ulang. - Penyakit Jantung. Dampak lainnya dari stres adalah memicu penyakit jantung.
Jantung merupakan organ yang sangat penting dalam tubuh kita, yang bertugas memompa darah dan menyalurkannya ke seluruh tubuh.
Ketika seseorang mengalami stres, maka tekanan darah menjadi tinggi, sehingga memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dengan beban yang sangat berat.
Hal itu tentu saja akan membuat dan memaksa jantung untuk bekerja menjadi lebih cepat dan lebih kuat.
Apabila keadaan tersebut terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, maka akan terjadi kerusakan pada jantung, bahkan yang lebih bahaya lagi adalah bisa mengalami serangan jantung mendadak dan berujung pada kematian. - Insomnia. Stres juga dapat membuat seseorang mengalami susah tidur (insomnia).
Insomnia tidak hanya sebatas gejala sulit tidur, tapi bisa saja
seseorang tidur hanya sebentar dan tidak nyenyak.
Insomnia (sulit tidur dan tidur tidak nyenyak) ini dampaknya dapat membuat badan menjadi lelah dan kurang segar. Daya konsentrasi dan kemampuan berpikir pun ikut terpengaruh.
Insomnia yang diakibatkan stres membuat seseorang mengalami hipertensi, kelainan jantung dan penyakit kencing manis. Insomnia bisa diatasi dengan cara melakukan yoga, atau cara sederhana yakni dengan mengompres kepala dengan air dingin.
Hal itu sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh para dokter dari University of Pittsburgh School of Medicine. Mereka melakukan eksperimen terhadap 12 orang yang mengidap insomnia primer, yakni insomnia yang diakibatkan karena stres.
Dalam eksperimennya, mereka diberi tudung plastik yang berisi air dingin untuk diletakkan di kulit kepala dan dahi. Hal ini dilakukan karena pengidap insomnia memiliki aktivitas otak yang lebih tinggi.
Setelah beberapa saat, rupanya tudung plastik tersebut dapat menurunkan suhu prefontal cortex, yakni bagian otak seseorang yang mendorong tubuh untuk tidur lelap.
Dengan demikian, aktivitas otak menjadi melambat dan mendorongnya untuk tertidur dengan cepat, hanya dibutuhkan waktu 13 menit saja bagi mereka untuk tertidur pulas. Perlu diketahui, cara tersebut memang tidak mutlak, namun tidak ada salahnya untuk dicoba. - Gangguan pada Perut. Stres dapat mengganggu kerja dan fungsi organ tubuh, salah satunya adalah organ perut juga bisa merasakan efeknya.
Bagi sebagian orang yang sensitif, nyeri perut seperti mulas atau mual akan muncul ketika seseorang merasa gelisah, gugup, takut, atau sedih akibat stres.
Tidak hanya itu, stres juga dapat mengganggu pola makan seseorang sehingga berpengaruh terhadap organ dalam perut dan pencernaan, seperti terkena penyakit maag.
Stres ringan dapat meningkatkan nafsu makan seseorang. Sehingga, orang tersebut akan makan dalam porsi yang sangat banyak. Hal ini tentu saja berpengaruh pada berat badan yang akan terus bertambah.
Sebaliknya, apabila seseorang mengalami stres berat, maka nafsu makannya akan menurun, bahkan menghilang. Bila sudah begini, dampaknya, orang tersebut dapat menderita sakit maag, daya tahan tubuh menurun, dan rentan terhadap berbagai penyakit yang berbahaya.
- Sering Lupa dan Konsentrasi Terganggu. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa stres kronis dapat membuat
seseorang menjadi mudah lupa. Hal ini terjadi seperti yang diungkapkan
oleh Bruce McEwen, PhD, kepala laboratorium neiro-endocrinology
Rockefeller University di New York mengatakan bahwa stres kronis dapat
mengubah struktur sel saraf yang terhubung dengan otak, sehingga
menyebabkan seseorang menjadi sering lupa atau gangguan dalam mengingat
nama atau arah.
Hal ini terjadi karena hormon yang dilepaskan ketika seseorang sedang mengalami stres akan menekan memori jangka pendeknya. Namun, tidak perlu khawatir efek lupa ini pada umumnya berlangsung hanya sementara saja.
Selain itu, stres juga akan menggganggu konsentrasi seseorang. Ini disebabkan karena seseorang yang mengalami stres memiliki banyak pikiran di otaknya, sehingga ia tidak bisa berkonsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan.
Salah satu cara mudah untuk mengoptimalkan kembali kinerja otak yakni dengan mendengarkan musik. Tentu saja musik yang didengarkan pun harus musik dengan ritme nada rendah.
Itulah 5 bahaya stres terhadap fisik dan psikis seseorang.
Stres tidak dapat dipandang remeh. Di beberapa negara seperti
Amerika, Korea dan Jepang tingkat kematian yang diakibatkan stres
sangatlah tinggi. Tidak hanya menimbulkan berbagai penyakit fisik saja,
namun beban pikiran yang terlalu berat pun bisa merusak mental yang
berujung pada kematian, seperti melakukan bunuh diri.
Sumber : dari berbagai sumber
0 comments:
Post a Comment